Kabut
Kabut
adalah tetes air yang mengapung di udara, terbentuk di dalam udara dekat
permukaan bumi melalui pendinginan udara oleh sentuhan dan percampuran atau
melalui penjenuhan udara oleh penambahan kadar air.Jika udara dekat permukaan
mencapai titik embun, maka kabut diperkirakan akan terjadi. jika suhu naik
setelah kabut terjadi, maka diperkirakan kabut akan buyar. Ketebalan kabut
tergantung pada berbagai faktor seperti kelembaban, suhu, angin, inti
kondensasi dan lainnya.Asap
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent) dan pengawet untuk berbagai bahan makanan.
Kabut asap ( asbut)
Asbut adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Perkataan "asbut" adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun pada perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair.
Contoh kasus pencemaran lintas batas yang hingga kini masih menjadi masalah masyarakat internasional adalah kabut asap akibat kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan yang berdampak hingga kenegara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
a. dampak terhadap sosial,budaya dan ekonomi
b. dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan
c. dampak terhadap hubungan natar negara
d. hubungan antara perhubungan dan pariwisata
Menteri Kesehatan RI, menyatakan bahwa kebakaran hutan menimbulkan polutan udara yang dapat menyebabkan penyakit dan membahayakan kesehatan manusia. Berbagai pencemar udara yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan, misalnya : debu dengan ukuran partikel kecil (PM10 & PM2,5), gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan (ISPA) seperti sesak nafas, asma iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain.
Beberapa masalah mungkin dapat muncul langsung ketika sistem pernafasan atau bagian tubuh lainnya saat terpapar asap. Masalah tersebut disampaikan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan antara lain:
1. Iritasi mata, hidung, tenggorokan, reaksi alergi, peradangan dan infeksi
2. Memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lainnya
3. Kemampuan kerja paru dalam menyuplai Oksigen kurang, mudah lelah dan sulit
bernafas4.
Bagi yang berusia lanjut, anak-anak, penderita sakit
kronis, ibu hamil akan rentan
mengalami gangguan kesehatan5.
Kemampuan paru mengatasi infeksi berkurang sehingga
rentan terkena penyakit
6.
Perburukan kondisi penyakit kronis sebelumnya7. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) lebih mudah terjadi
Pengendalian kabut asap
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak asap bagi kesehatan yang juga disampaikan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan antara lain:
1. Menghindari atay mengurangi aktivitas diluar rumah atau gedung terutama bagi yang
menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan
2.
Menggunakan masker saat beraktivitas diluar rumah
3. Disarankan untuk lebih banyak minum air putih
4. Berperilaku Hidup Sehat seperti istirahat yang cukup, dsb
5. Upayakan polusi udara luar tidak masuk ke dalam ruangan misalnya dengan
3. Disarankan untuk lebih banyak minum air putih
4. Berperilaku Hidup Sehat seperti istirahat yang cukup, dsb
5. Upayakan polusi udara luar tidak masuk ke dalam ruangan misalnya dengan
menggunakan gorden yang basah dan menutup ventilasi dengan kain.
6.
Melindungi tempat penampungan air minum dan tempat
makanan
7. Berhenti merokok
8. Memperbanyak konsumsi buah atau sayur yang telah dicuci atau dimasak dengan baik
Agus Wahyuni,Cari Pawang Kabut Asap
di Kalimantan Barat, http://www.borneotribune.com/sintang/cari-pawang-kabut-asap-di-kalimantan-barat.htmldiakses
pada tanggal 21 Desember 2011
Pramudya Sunu, Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan Iso 14001,(Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia,2001), hal.41
7. Berhenti merokok
8. Memperbanyak konsumsi buah atau sayur yang telah dicuci atau dimasak dengan baik
Sumber:
Pramudya Sunu, Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan Iso 14001,(Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia,2001), hal.41
Posting Komentar